BENCANA BUKAN UNTUK DITAKUTI
TAPI UNTUK DITANGGULANGI

Minggu, 15 Desember 2013

Bengawan Solo dan Kali Lamong meluap, 4.874 rumah kebanjiran

Merdeka.com - Bengawan Solo dan Kali Lamong meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu dan tengah. Dampaknya, 4.874 rumah di kawasan Bojonegoro, Tuban, Mojokerto dan Gresik, Jawa Timur terendam banjir.

Banjir di Bojonegoro dan Tuban disebabkan kombinasi antara hujan lokal dan kiriman dari hulu kiriman Bengawan Solo yaitu Wonogiri, Solo, Sragen, Ngawi, Ponorogo dan Madiun. Sedangkan banjir di Mojokerto dan Gresik akibat meluapnya Kali Lamong di Jawa Timur.

Banjir di Bojonegoro merendam 30 desa di 7 kecamatan. Akibatnya 1.705 KK dan 1.727 hektar sawah terendam banjir. Banjir terparah di Kec Padangan yang merendam 9 desa dengan 823 KK dan 250 ha sawah terendam. Sedangkan di Kecamatan Bojonegoro merendam 3 desa meliputi 585 KK dan 28 ha sawah.

Tinggi muka air Bengawan Solo di titik pantau Karangnongko (barat laut Bojonegoro) pada posisi 29,30 m atau Siaga 1 pada siang tadi. BNPB dan BPBD Bojonegoro telah membangun shelter untuk pengungsi banjir di Bojonegoro sehingga dapat digunakan menampung sebagian pengungsi.

Di Tuban banjir merendam 13 desa di 4 kecamatan yaitu Kec Semanding, Suko, Parengan, dan Singgahan. Banjir menyebabkan 2.249 rumah terendam. Di desa Sambung Rejo Kec Semanding sekitar 800 rumah terendam. Sedangkan di Mojokerto dan Gresik banjir di 6 kecamatan dengan 920 rumah terendam. Satu orang hanyut di Kec Benjeng. Hingga saat ini belum ditemukan.

BPBD Kab Bojonegoro, Tuban, Mojokerto dan Gresik bersama TNI, Polri, SKPD dan relawan telah melakukan penanganan darurat. Sebagian masyarakat telah dievakuasi. Dapur umum telah didirikan dan makan siap saji dibagikan. Pendataan masih dilakukan.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan ancaman banjir dan longsor. Puncak hujan sebagian besar wilayah Indonesia pada Januari Februari.

0 komentar:

Posting Komentar