BENCANA BUKAN UNTUK DITAKUTI
TAPI UNTUK DITANGGULANGI

BUPATI LAMONGAN KUNJUNGAN KE LOKASI BENCANA

Bupati Lamongan Bapak Fadeli memberikan bantuan sembako korban bencana banjir

Bupati Lamongan bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik

Bupati Lamongan dan Kabid Kedaruratan dan Logistik meninjau bencana banjir di Kecamatan Babat

Optimalisasi Tugas Tim Reaksi Cepat

Tim Reaksi Cepat dalam acara pelatihan dan simulasi Tim Reaksi Cepat di Kota Batu

Tim Reaksi Cepat

Panitia Pelatihan Tim Reaksi Cepat di Kota Batu

Latihan SAR

Tim Reaksi Cepat dalam acara pelatihan di Malang

Selasa, 31 Desember 2013

Happy New Year 2014


Rabu, 18 Desember 2013

TRC BPBD LAMONGAN






























Senin, 16 Desember 2013

BENGAWAN SOLO MELUAP




















BPBD Lamongan Dirikan Posko Banjir

16 Des 2013 17:13:01| Penulis : Abdul Malik Lamongan (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lamongan mendirikan posko banjir di Kecamatan Laren karena kondisi ketinggian air Bengawan Solo sudah menunjukkan siaga tiga.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan, Poerbyanto, Senin mengatakan hingga hari ini aliran Bengawan Solo yang melewati Lamongan sudah memasuki siaga tiga, hal ini terlihat
di papan duga wilayah Babat dan Plangwot, Kecamatan Laren.

"Oleh karena itu, untuk mengantisipasi segala kemungkinan kami mendirikan posko bencana di Kecamatan Laren dan menyediakan sejumlah logistik atau keperluan pengungsian," katanya.

Selain itu, BPBD Lamongan juga telah menyiapkan sejumlah bantuan yang akan segera dikirimkan seperti gedek atau pembatas air yang terbuat dari bambu sebanyak 300 lembar, glangsing atau karung 10.000 lembar, batang bambu atau bongkotan 700 batang serta sembako sebanyak 1.120 paket.

"Kami juga menyiapkan peralatan seperti lima unit perahu karet, pelampung 30 unit, tenda lima buah, alat dapur umum lima unit, terpal 250 lembar, genset lima unit serta mobil penolong 1 unit," katanya.

Sementara berdasarkan data BPBD Lamongan untuk papan duga wilayah Babat kini tercatat 8,05 philskal, atau sama seperti di papan duga Bojonegoro yang menunjukkan angka 25,34 philskal atau masuk siaga tiga.

"Sedangkan papan duga di wilayah Karanggeneng, Kuro Luar dan Kuro Dalam serta Blawi masih bersatus di bawah siaga, sehingga masih aman," katanya.

Meski demikian, Poerbyanto mengaku sejumlah wilayah sudah mulai tergenang seperti di Kecamatan Laren ada 26 rumah tergenang dengan ketinggian rata-rata 50 cm, Desa Truni Kecamatan Babat, sekitar 100 rumah warga yang tergenang.

"Kami akan terus bergerak untuk membuat tanggul di Laren dengan mengirimkan logistik berupa tiga ribu glangsing atau karung penahan banjir serta dua ribu glangsing ke Kecamatan Babat," katanya.(*)
Editor : Masuki M. Astro